a

Breaking

Saturday, February 8, 2014

Prinsip Kerja Rice Cooker

Rice cooker adalah peralatan memasak yang tidak bisa dipisahkan dari dapur keluarga Indonesia saat ini. Fungsinya sederhana, namun krusial untuk menghemat waktu, apalagi bagi ibu rumah tangga yang sekaligus bekerja setiap harinya. Alat penanak nasi ini juga adalah salah satu perangkat yang wajib ada di berbagai rumah makan dan restoran, karena masa kini rice cooker sudah bisa digunakan dalam dua fungsi, sebagai menanak nasi dan mode magic jar (menjaga nasi tetap hangat).


Bila dikategorikan secara umum, ada 6 komponen utama dalam rice cooker dengan fungsinya masing-masing. Yang pertama adalah Cast Heater, bentuknya berupa alat yang menyatu dengan logam. Komponen ini menghasilkan daya sekitar 300-400 watt, tergantung dari jenis rice cooker.

Ini adalah komponen paling penting, rice cooker sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki bila ada kerusakan di bagian ini. Selanjutnya adalah Mica heater / termistor, berwujud heater yang ditutupi dengan sejenis kertas yang berfungsi saat proses pemanasan.


Komponen ini juga berfungsi seperti termistor, memiliki tahanan bertambah besar seiring semakin meningkatnya suhu. Bertambahnya tahanan maka mengurangi tegangan yang masuk dan daya panas yang dihasilkan akan berkurang. Sehingga mampu menjaga panas rice cooker saat warming agar suhunya stabil di kisaran 70-80 derajat celcius.


Selanjutnya adalah #Thermostat. Dalam komponen ini terdapat magnet dan pegas, dimana gaya magnet akan lebih besar dari gaya pegas pada suhu ruangan. Bagian metal dari thermostat (bagian yang langsung kontak dengan panci wadah nasi) mengambil sensor panas dari panci apakah suhunya sudah menembus kurang lebih 134 derajat celcius atau belum.


Apabila metal bila terkena suatu panas, maka menyebabkan daya magnet menurun sehingga gaya pegas akan lebih besar dari gaya magnet. Sehingga, pegas menjauh dari magnet lalu menekan tuas, dan terakhir tuas menekan saklar.


Komponen keempat adalah Thermal Fuse, yang berfungsi untuk sebagai pemutus arus bila panas melebihi kewajaran. Salah satunya disebabkan karena adanya kerusakan dalam rice cooker. Selanjutnya adalah Saklar, berfungsi untuk pemindah posisi dari cooking ke warming, atau sebaliknya.


Tombol saklar ditekan oleh tuas yang tergerak otomatis oleh thermostat, atau melalui tombol panel secara manual. Komponen terakhir adalah Panel Lampu Led yang terdiri dari led indikator untuk penunjuk posisi cooking dan warming.


Nah dengan perkenalan singkat komponen rice cooker tadi, kita bergerak ke bagian yang lebih seru: Bagaimana prinsip kerja rice cooker?
Prinsip kerja rice cooker dalam memanaskan tidak jauh berbeda seperti prinsip kerja setrika. Yaitu energi panas dihasilkan dari elemen yang berperan sebagai pengubah energi listrik ke energi panas. Caranya sama persis seperti yang dipakai di atau pemanas air listrik.


Rice cooker bekerja dengan cara menaikkan temperatur air sampai mencapai titik didih air. Panas akan tersalurkan ke dalam panci dimana beras dan air diletakkan. Air akan menguap pada suhu 100 derajat celcius. Pada suhu tersebut, semua air tentu akan habis menguap. Jadi, nasi pun masak tepat saat air di dalam panci sudah habis.

Di bagian bawah rice cooker terdapat komponen thermostat. Thermostat berperan sebagai detektor apakah air sudah menyentuh titik didihnya atau belum. Saat air sudah mencapai titik didihnya (100 derajat celcius), rice cooker akan mempertahankannya beberapa saat untuk membiarkan semua air menguap, lantas menurunkan lagi suhu menjadi sekitar 60 derajat celcius. Dengan tujuan suhu yang tersisa di dalam panci akan digunakan untuk menghangatkan nasi.

2 comments:

  1. Pemaparan anda mengenai prisip kerja rice cooker sangat baik, kalau bisa cantumkan juga beberapa sejarah singkat penemuannya.

    ReplyDelete
  2. Pemaparan anda sangat bagus, saya jadi mengerti prinsip kerja RIcecooker pada umumnya, jd bisa memperbaikin sendiri bila masih memungkinkan. Terimakasih ya ,terus berkarya semoga sukses.

    ReplyDelete